membatasi limit bandwith pada hospot mikrotik
Assalamu'alaikum wr.wb.
inilah beberpa cara atau trik yang di gunakan ketika menyetting hospot mikrotik cara membatasi bandwith tertentu yaitu di bawah ini sok we di baca ... :-)
Membatasi/Limit Bandwidth pada Hotspot Mikrotik merupakan hal
yang sangat perlu dilakukan. Mengingat Wireless Hotspot dapat diakses
oleh siapa saja yang memiliki hak akses, sehingga agar terciptanya
keadilan dan kesejahteraan yang merata pada segenap user hotspot
diperlukan Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik.
Metode Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik ada 2 :
- Built-in limiter merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot
Mikrotik yang menggunakan parameter rate-limit di server-profile untuk
melimit total traffic dari jaringan hotspot sedangkan jika ingin limit
per user bisa menggunakan rate-limit di user-profile. Built-in
Limitation dilakukan secara otomatis dan mudah tetapi tidak memungkinkan
melakukan implementasi HTB.
- Custom limitation merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot
Mikrotik yang menggunakan parameter Incoming-packet-mark dan
outgoingpacket-mark pada user-profile. Dengan menggunakan Custom
Limitation anda bisa melakukan implementasi HTB dan melakukan limitasi
berdasarkan kriteria koneksi yang lebih beragam.
Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik menggunakan Built-in Limiter :
Rate Limit pada Hotspot Server Profile
Penggunaan Rate Limit pada hotspot server profile ini, secara otomatis
akan membatasi total traffic pada jaringan Hotspot Mikrotik. Pada gambar
di atas, besarnya rate limit yang diset pada jaringan hotspot adalah
sebesar 2M/2M, yang berarti 2 Mbps untuk total traffic upload dan 2 Mbps
untuk total traffic Download pada jaringan hotspot tersebut. Perlu
diketahui bahwa dengan menggunakan metode ini user yang di bypass melalui IP Binding Hotspot juga ter-limit.
Rate Limit pada Hotspot User Profile
Penggunaan Rate Limit yang pada hotspot user profile
ini, akan membatasi total traffic secara otomatis yang bisa dicapai
oleh masing-masing client hotspot yang berada pada satu group. Client hotspot yang terhubung dalam jaringan
hotspot, mendapatkan total traffic yang bisa dicapai sebesar 512 kbps
untuk download dan 512 kbps untuk upload.
Cara Membatasi/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik menggunakan Custom Limitation :
Parameter Incoming Packet Mark dan Outgoing Packet Mark didefinisikan
untuk melakukan penandaan (marking) traffic dari user didalam group
tersebut. Incoming Packet Mark melakukan marking traffic upload dan
Outgoing Packet Mark melakukan marking traffic download.
Firewall mangle akan terbentuk secara otomatis dan dinamis, dimana
bertugas melakukan marking packet traffic dari client yang masuk di
dalam group (profile). Dynamic Marking ini dilakukan di chain Hotspot.
Penambahan Rule Jump dari Built-in Chain ke chain hotspot diperlukan supaya traffic dari user dapat dibaca di firewall.
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=jump jump-target=hotspot
/ip firewall mangle add chain=postrouting action=jump jump-target=hotspot
Jika di asumsikan network yang digunakan adalah network NAT.
Mark-Connection harus dibuat berdasarkan mark packet dynamic dari
profile atau dari chain hotspot.
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-connection new-connection-mark=koneksi_hotspot passthrough=yes packetmark=hs1-in
Selanjutnya Mark-Packet bisa dibuat supaya bisa diimplementasikan atau dilimit trafficnya.
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet newpacket-mark=paket_hotspot passthrough=no connectionmark=koneksi_hotspot
/ip firewall mangle add chain=postrouting action=mark-packet newpacket-mark=paket_hotspot passthrough=no connectionmark=koneksi_hotspot
Setelah mark packet dari traffic group1 sudah dibuat maka limitasi bandwidth bisa dibuat di Queue.
Setting pada Queue Tree
Membuat Queue Tree untuk Traffic Download global, kita contohkan menggunakan Max Limit 2 Mb.
Kemudian membuat Queue Tree turunan nya khusus untuk download via Hotspot menggunakan Limit At 1 Mb dan Max Limit 2Mb.
Buat Queue Tree yang sama untuk traffic upload nya, sehingga menjadi seperti gambar berikut :
Selanjutnya Queue Tree Hotspot Mikrotik ini bisa kita kembangkan untuk membuat managemen bandwidth yang lebih complex, misalnya dengan menggunakan PCQ, dsb.
sekian dari blog ini semoga bermanfaat bagi yang membaca jika ada yang bisa di petik dari blog ini syukur alhmdulilah jika tidak berkesan bagi pembaca mohon di maklumi saya juga masih dalam proses belajar
WASALLAM..









Komentar
Posting Komentar